Handphone dan Anak-Anak
A. Isu
Kini pengguna handphone mulai merambah ke anak-anak. Pemandangan ini umum terjadi dimana-mana, bahkan seringkali terlihat anak asik bermain dengan HP-nya saat makan bersama keluarga. Anak tampak jauh lebih fokus dengan HP dan lebih memilih bermain dengan berbagai HP dibandingkan dengan permainan-permainan anak pada umumnya. Handphone (HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel. HP berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, HP umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat dengan kata lain HP berfungsi untuk komunikasi. Tidak hanya komunikasi saja, HP juga bisa digunakan untuk menunjang berbagai keperluan manusia lainnya seperti bisnis atau mengetahui informasi dari berbagai penjuru. Semua bisa diakses lewat HP Hampir semua orang mempunyai HP, termasuk anak kecil sekalipun, entah buat apa HP bagi anak kecil, untuk bermain game–kah atau mencari informasi yang menunjang pendidikan. Namun, ada berbagai pro dan kontra dalam hal pemberian HP untuk anak-anak.
Dari sebuah survei yang dilakukan Northwestern University pada 2.300 orang tua yang memiliki anak-anak balita hingga usia 8 tahun, periset menemukan sekira 78% orang tua tidak mempermasalahkan penggunaan HP pada anak-anaknya dan 59% mengatakan tidak khawatir anaknya menjadi 'pecandu' HP. Survei tersebut juga mencatat yang menjadi kekhawatiran utama orang tua tersebut adalah dampak negatif HP terhadap aktivitas fisik anak. Lebih dari 60% orang tua mengatakan, bila anak-anak sedang asyik bermain dengan video games, mereka menjadi kurang aktif bergerak, begitu pula saat menonton televisi, bermain komputer dan lain-lain. Terkait penggunaan gadget, dokter anak Roya Samuel di Steven and Alexandra Cohen Children's Medical Center of New York khawatir akan meningkatnya angka prevalensi kegemukan (obesitas) pada anak. Dampak kurang baik akibat kontribusi terbesar perkembangan teknologi pada perkembangan anak adalah semakin 'terbius'-nya anak untuk duduk diam bemain dengan gadget selama berjam-jam dibandingkan dengan bermain aktif di luar atau di dalam ruangan. "Anak perlu belajar secara aktif, bukan hanya pasif," tukasnya.
Para ahli menyarankan, orang tua perlu menunggu anak hingga usia pra-sekolah untuk mengenalkan gadget. Menurut Dr. Carolyn Jaynes, perancang proses belajar pada Leapfrog Enterprises mengatakan, anak usia di bawah 2 tahun, perlu belajar dari pengalaman dan interaksi di dunia nyata untuk membantu proses tumbuh kembangnya kelak.
Seiring dengan kemajuan teknologi, cepat atau lambat, anak akan siap untuk menerima gadget asalkan di bawah pengawasan orang tua. Pada lingkungan yang selalu penuh pengawasan tersebut, anak usia 4-5 tahun sudah bisa aktif belajar dari gadget. Hal ini dikemukakan oleh Jeannie Galindo, Manatee County School District di Florida. Bila anak tidak di bawah pengawasan orang tua, dianjurkan sebaiknya orang tua menunggu anak hingga berusia 11-13 tahun ketika memberikan gadget, baik smartphone maupun tablet. Selain itu, pembatasan waktu bermain dengan gadget juga perlu dilakukan. Anak usia 4-5 tahun, sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 30 menit. Sedangkan anak usia 6-7 tahun berikan waktu 1 jam saja sudah cukup.
B. Argumen Mendukung
Pihak yang pro atau mendukung pemberian HP untuk anak-anak menganggap bahwa dengan adanya alat komunikasi ini, orang tua menjadi lebih mudah dalam memantau dan mengawasi kondisi anak kapanpun dan dimanapun. Hal ini tentunya membuat hubungan kedekatan antara orang tua dan anak menjadi lebih baik. Selain itu dengan adanya HP membuat anak menjadi lebih mudah untuk mengakses informasi-informasi yang mereka perlukan dalam menunjang proses pembelajaran.
C. Argumen Menentang
Pihak yang tidak setuju dengan hal pemberian HP beranggapan bahwa anak-anak belum saatnya untuk diberikan teknologi seluas-luasnya. Hal ini karena ada informasi-informasi atau konten berbahaya yang tidak boleh diakses oleh anak-anak. Selain itu, dengan diberikannya HP kepada anak-anak membuat anak tersebut menjadi pribadi yang pasif dan susah bergaul dengan lingkungan sekitar karena lebih asyik dengan HPnya.
D. Kesimpulan
Gadget tidak selalu berdampak buruk terhadap anak karena dapat membantu menstimulasi imajinasi, membantu memperbaiki kemampuan mendengar, mempelajari suara-suara dan bicara, serta dapat membantu daya pikir strategi anak. Asalkan kesemuanya ini di bawah pengawasan orang tua.
Berdasarkan 2 hal diatas, kesimpulan yang bisa kita ambil adalah bahwa pemberian HP untuk anak-anak itu sebenarnya tidak wajib. Namun, jika memang dibutuhkan, orang tua bisa memberikannya dengan catatan harus dalam pengawasan ketat orang tuanya. Orang tua harus tahu apa saja yang diakses oleh sang anak dan mengingatkannya akan hal yang baik dan buruk dari penggunaan HP agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Telepon-genggam tanggal 26/3/2017 pukul 12:16 WIB
https://www.ibudanbalita.com/artikel/plus-minus-gadget-bagi-si-kecil
A. Isu
Kini pengguna handphone mulai merambah ke anak-anak. Pemandangan ini umum terjadi dimana-mana, bahkan seringkali terlihat anak asik bermain dengan HP-nya saat makan bersama keluarga. Anak tampak jauh lebih fokus dengan HP dan lebih memilih bermain dengan berbagai HP dibandingkan dengan permainan-permainan anak pada umumnya. Handphone (HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel. HP berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, HP umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat dengan kata lain HP berfungsi untuk komunikasi. Tidak hanya komunikasi saja, HP juga bisa digunakan untuk menunjang berbagai keperluan manusia lainnya seperti bisnis atau mengetahui informasi dari berbagai penjuru. Semua bisa diakses lewat HP Hampir semua orang mempunyai HP, termasuk anak kecil sekalipun, entah buat apa HP bagi anak kecil, untuk bermain game–kah atau mencari informasi yang menunjang pendidikan. Namun, ada berbagai pro dan kontra dalam hal pemberian HP untuk anak-anak.
Dari sebuah survei yang dilakukan Northwestern University pada 2.300 orang tua yang memiliki anak-anak balita hingga usia 8 tahun, periset menemukan sekira 78% orang tua tidak mempermasalahkan penggunaan HP pada anak-anaknya dan 59% mengatakan tidak khawatir anaknya menjadi 'pecandu' HP. Survei tersebut juga mencatat yang menjadi kekhawatiran utama orang tua tersebut adalah dampak negatif HP terhadap aktivitas fisik anak. Lebih dari 60% orang tua mengatakan, bila anak-anak sedang asyik bermain dengan video games, mereka menjadi kurang aktif bergerak, begitu pula saat menonton televisi, bermain komputer dan lain-lain. Terkait penggunaan gadget, dokter anak Roya Samuel di Steven and Alexandra Cohen Children's Medical Center of New York khawatir akan meningkatnya angka prevalensi kegemukan (obesitas) pada anak. Dampak kurang baik akibat kontribusi terbesar perkembangan teknologi pada perkembangan anak adalah semakin 'terbius'-nya anak untuk duduk diam bemain dengan gadget selama berjam-jam dibandingkan dengan bermain aktif di luar atau di dalam ruangan. "Anak perlu belajar secara aktif, bukan hanya pasif," tukasnya.
Para ahli menyarankan, orang tua perlu menunggu anak hingga usia pra-sekolah untuk mengenalkan gadget. Menurut Dr. Carolyn Jaynes, perancang proses belajar pada Leapfrog Enterprises mengatakan, anak usia di bawah 2 tahun, perlu belajar dari pengalaman dan interaksi di dunia nyata untuk membantu proses tumbuh kembangnya kelak.
Seiring dengan kemajuan teknologi, cepat atau lambat, anak akan siap untuk menerima gadget asalkan di bawah pengawasan orang tua. Pada lingkungan yang selalu penuh pengawasan tersebut, anak usia 4-5 tahun sudah bisa aktif belajar dari gadget. Hal ini dikemukakan oleh Jeannie Galindo, Manatee County School District di Florida. Bila anak tidak di bawah pengawasan orang tua, dianjurkan sebaiknya orang tua menunggu anak hingga berusia 11-13 tahun ketika memberikan gadget, baik smartphone maupun tablet. Selain itu, pembatasan waktu bermain dengan gadget juga perlu dilakukan. Anak usia 4-5 tahun, sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 30 menit. Sedangkan anak usia 6-7 tahun berikan waktu 1 jam saja sudah cukup.
B. Argumen Mendukung
Pihak yang pro atau mendukung pemberian HP untuk anak-anak menganggap bahwa dengan adanya alat komunikasi ini, orang tua menjadi lebih mudah dalam memantau dan mengawasi kondisi anak kapanpun dan dimanapun. Hal ini tentunya membuat hubungan kedekatan antara orang tua dan anak menjadi lebih baik. Selain itu dengan adanya HP membuat anak menjadi lebih mudah untuk mengakses informasi-informasi yang mereka perlukan dalam menunjang proses pembelajaran.
C. Argumen Menentang
Pihak yang tidak setuju dengan hal pemberian HP beranggapan bahwa anak-anak belum saatnya untuk diberikan teknologi seluas-luasnya. Hal ini karena ada informasi-informasi atau konten berbahaya yang tidak boleh diakses oleh anak-anak. Selain itu, dengan diberikannya HP kepada anak-anak membuat anak tersebut menjadi pribadi yang pasif dan susah bergaul dengan lingkungan sekitar karena lebih asyik dengan HPnya.
D. Kesimpulan
Gadget tidak selalu berdampak buruk terhadap anak karena dapat membantu menstimulasi imajinasi, membantu memperbaiki kemampuan mendengar, mempelajari suara-suara dan bicara, serta dapat membantu daya pikir strategi anak. Asalkan kesemuanya ini di bawah pengawasan orang tua.
Berdasarkan 2 hal diatas, kesimpulan yang bisa kita ambil adalah bahwa pemberian HP untuk anak-anak itu sebenarnya tidak wajib. Namun, jika memang dibutuhkan, orang tua bisa memberikannya dengan catatan harus dalam pengawasan ketat orang tuanya. Orang tua harus tahu apa saja yang diakses oleh sang anak dan mengingatkannya akan hal yang baik dan buruk dari penggunaan HP agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Telepon-genggam tanggal 26/3/2017 pukul 12:16 WIB
https://www.ibudanbalita.com/artikel/plus-minus-gadget-bagi-si-kecil
Komentar
Posting Komentar